Minggu, 26 November 2017


 






Nutrisi Untuk Ibu Hamil

Kehamilan adalah suatu masa yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan mendatang. Pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan bayi yang lahir dipengaruhi oleh kondisi janin di dalam kandungan. Bayi yang lahir dengan keadaan berat badan yang normal merupakan suatu syarat yang penting untuk menentukan kemampuan bayi dalam menyesuaikan lingkungan hidup yang baru. Sehingga bayi yang lahir tersebut dapat mengalami masa pertumbuhan yang berlangsung secara normal. Status gizi ibu hamil yang rendah akan memberikan dampak yang tidak baik bagi ibu dan bayi yang lahir. Misalnya: bayi yang lahir akan memiliki berat badan yang rendah atau kurang dari standar normal berat badan bayi. Bayi lahir yang mempunyai berat badan rendah akan dapat memicu peluang meninggal 10-20 kali lebih besar dari bayi yang lahir dengan berat badan normal. Status gizi ibu hamil adalah faktor penentu yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama di dalam kandungan.

Status gizi ibu hamil dapat diukur dari pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan yang berhubungan erat dengan tingkat konsumsi makanan ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu umur ibu hamil yang terlalu muda (<20 tahun) atau umur ibu hamil yang terlalu tua (>35 tahun). Umur seorang ibu berhubungan dengan perkembangan alat reproduksi dan mental ibu hamil yang dapat mempengaruhi pertambahan berat badan ibu selama kehamilan. Kehamilan yang terlalu sering akan menyebabkan kesehatan ibu hamil menurun. Misalnya: seorang ibu sudah mempunyai tiga orang anak dan akan terjadi kehamilan kembali untuk anak ke-empat. Selain itu jarak kehamilan yang terlalu pendek juga akan mempengaruhi daya tahan dan gizi pada ibu.

Asupan makanan ibu hamil berbeda dengan asupan makanan ibu sebelum masa kehamilan. Untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) diperlukan tambahan 300 Kkal / hari selama kehamilan. Misalnya dengan penambahan konsumsi makanan berprotein sebanyak 20 gr/hari, lemak 10 gr/hari dan karbohidrat sebanyak 40 gr/hari selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin pada ibu hamil sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu selama hamil. Jika status gizi ibu selama hamil berada pada kondisi yang normal, maka kondisi kesehatan ibu dan bayi sehat. Namun, jika status gizi ibu selama hamil berada dalam kondisi yang tidak normal atau kurang  akan menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayi. Jika hal tersebut kondisi ibu yang sedang hamil akan terkena anemia dan dapat juga menyebabkan kematian pada bayi yang dikandung.

Ibu hamil sangat membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan yang tidak hamil. Jika makanan ibu hamil sehari-hari tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan, akan menyebabkan anak yang dikandung mengambil persediaan makanan yang ada di dalam tubuh ibu. Misalnya seperti zat besi, vitamin C, dan vitamin B. Asupan makanan ibu hamil yang tidak seimbang atau tidak mencukupi akan menyebabkan ibu yang sedang mengandung memiliki badan yang kurus dan menderita anemia. Anemia yang dialami saat masa kehamilan yaitu kondisi ibu yang hanya memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11 gr % pada saat trimester 1 dan 3 atau dapat juga kurang dari 10,5 gr % pada trimester 2. Jika anemia tersebut diabaikan oleh ibu yang sedang hamil akan membuat ibu kekurangan darah yang sangat banyak dan dapat menyebabkan kematian pada ibu yang melahirkan. Akibat lain jika ibu yang sedang hamil tidak memperhatikan zat gizi pada makanan yaitu akan menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi secara permanen. Seperti anak memiliki tubuh yang pendek dari anak-anak seusianya, memiliki tubuh yang sangat kurus, dan memiliki gizi yang kurang.

Faktor yang dapat menyebabkan resiko ibu hamil kekurangan gizi yaitu:
1.      Mengkonsumsi makanan yang tidak cukup
2.      Mengkonsumsi nutrisi yang kurang
3.      Mengkonsumsi minuman beralkohol
4.      Hamil pada usia yang dini
5.      Hamil pada usia lebih dari 35 tahun
6.      Mempunyai penyakit yang kronis seperti: diabetes dan hipertensi
7.      Makanan yang tidak sehat
8.      Melahirkan anak kembar

Ibu hamil memerlukan kecukupan kebutuhan nutrisi pada makanan yang seimbang atau pola makan seimbang yang terdiri dari berbagai asupan makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Asupan makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan zat gizi yang masuk dalam tubuh tidak seimbang dan dapat menyebabkan terjadinya kekurangan nutrisi atau mengakibatkan kelebihan zat gizi tertentu. Asupan makanan berlebih yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan menyebabkan berat badan ibu yang sedang mengandung memiliki kelebihan berat badan, hal tersebut dapat dikatakan bahwa berat badan bayi yang dikandung oleh ibu tersebut memiliki berat yang berlebih sehingga dapat menyebabkan permasalahan pada saat melahirkan (resiko komplikasi saat persalinan). Jika ibu hamil memiliki penambahan berat badan yang sangat sedikit akan membuat bayi yang lahir memiliki berat badan yang rendah atau dibawah normal.

Berat badan yang rendah pada bayi lahir disebabkan karena ibu saat mengandung bayi tersebut kurang mengkonsumsi susu, buah-buahan, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung asam folat (seperti: kol, kentang, dan kacang-kacangan). Selain itu asupan makanan dan minuman yang menyebabkan berat badan bayi yang lahir dibawah batas normal disebabkan karena ibu hamil mengalami kekurangan dan kelebihan konsumsi makanan yang berprotein (seperti telur, susu, daging ayam dan daging sapi) serta ibu hamil kelebihan mengkonsumsi kafein lebih dari 2 cangkir dalam sehari. 

Tips Untuk Menyeimbangkan Gizi Pada Ibu Hamil:

  1. Perlu Mengkonsumsi Makanan yang Beranekaragam
Tujuan mengkonsumsi makanan yang beragam untuk ibu hamil yaitu untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin dan mineral. Makanan yang memenuhi energi, protein, vitamin dan mineral berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dan berfungsi juga untuk membuat cadangan nutrisi pada masa menyusui.
Makanan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan protein yaitu:


  • ·         Ikan


  • ·         Susu


  • ·         Telur

Makanan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zat besi yaitu:


  • ·         Ikan


  • ·         Hati ayam


  • ·         Daging merah


  • ·         Bayam


  • ·         Tempe

  •  Kacang merah
Makanan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan asam folat yaitu:
  • · Bayam
  • ·  Kacang-kacangan
  • ·   Brokoli
  • ·   Pisang
  • ·   Pepaya
  • ·   Kentang
Makanan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan kalsium yaitu:
  • ·   Sayuran hijau
  • ·   Kacang-kacangan (Misal: kacang kedelai)
  • ·    Ikan teri
  • ·     Susu
  • ·    Yogurt
  • ·     Keju
Makanan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan yodium yaitu:
  • ·      Ikan
  • ·      Udang
  • ·       Kerang
  • ·       Rumput laut
  • ·       Kentang
  • ·       Keju
  • ·       Lobster
Makanan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zink yaitu:
  • ·       Seafood
  • ·       Daging merah
  • ·       Bayam
  • ·       Kacang-kacangan
Pesan Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dapat Dilihat Pada Tumpeng Gizi Seimbang:
 
Sumber: Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, Jakarta, hal. 24-26.

2.Kurangi Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Kadar Garam Tinggi

Ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi, karena konsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi akan menyebabkan ibu hamil mengalami hipertensi. Ibu hamil yang mengalami hipertensi akan menyebabkan resiko kematian pada janin atau bayi dan janin tidak dapat mengalami pertumbuhan. Hal tersebut yang menyebabkan pentingnya ibu hamil harus membatasi konsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi.



Sumber: http://www.agrofarm.co.id/wp-content/uploads/2017/08/garam.jpg

3.  Mengkonsumsi Air Putih yang Lebih Banyak
Konsumsi air putih pada ibu hamil lebih banyak dari ibu yang sedang tidak hamil. Air putih bertujuan untuk menjaga kesehatan janin, sirkulasi air pada janin, dapat meningkatkan volume darah pada ibu hamil dan janin atau bayi, penyusun sel, dan mengatur suhu tubuh. Ibu hamil memerlukan air minum sebanyak 2-3 liter dalam satu hari.
 

 


Sumber: http://i.imgur.com/tyGad.jpg

4.Kurangi Mengkonsumsi Kopi
Kopi merupakan sumber utama kafein. Konsumsi kafein yang terlalu banyak akan berdampak pada peningkatan frekuensi buang air kecil yang dapat memicu dehidrasi, hipertensi (tekanan darah meningkat), dan detak jantung menjadi lebih cepat. Kopi yang dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih pada ibu hamil akan menyebabkan terganggunya penyerapan zat besi oleh tubuh, serta dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin. Rekomendasi ibu hamil untuk mengkonsumsi kafein dalam ambang batas aman yaitu sebanyak 150-250 mg/hari atau 2 cangkir kopi dalam satu hari. Kopi tidak mempunyai kandungan gizi yang baik bagi ibu hamil, sehingga lebih disarankan jika ibu hamil tidak sama sekali mengkonsumsi kopi untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.




Sumber:http://2.bp.blogspot.com/wJkaRBPSWSc/UMhKsMJrsOI/AAAAAAAABCA/FV0tsfcDS-I/s1600/Panas.jpg


GIZI SEIMBANG BANGSA SEHAT DAN BERPRESTASI





DAFTAR PUSTAKA:

Angrainy, R. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil dalam Pencegahan Anemia Di Puskesmas Rumbai. Jurnal Endurance: Vol 2 No 1.

Hardinsyah., Yongky., Gulardi., & Marhamah. (2009). Status Gizi Awal Kehamilan dan Pertambahan Berat Badan Ibu hamil Kaitannya dengan BBLR. Jurnal Gizi dan Pangan: Vol 4, No 1 pp: 8-12.
Harti, L. B., I. Kusumastuty., & I. Hariadi. (2016). Hubungan Status Gizi dan Pola Makan terhadap Penambahan Berat Badan Ibu Hamil. Indonesian Journal of Human Nutrition,. Juni 2016, Vol.3 No.1 Suplemen : 54 – 62.

Hasanah, D. N., Febrianti., & Minsarnawati. (2013). Kebiasaan Makan Menjadi Salah Satu Penyebab Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rsi&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan. Vol 3 No 3, pp:91-104.

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, Jakarta, hal. 24-26.

Meihartati, T., L. Widia., D.A. Lestari. (2017). Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia. Jurnal Darul Azhar: Vol 3, No 1.

Prabandari, Y., D. Hanim., R. Cilmiaty. A.R., & D. Indarto. (2016). Hubungan Kurang Energi Kronik Dan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kabupaten Boyolali. Vol 39, No 1 pp: 1-8.