Nutrisi
Untuk Ibu Hamil
Kehamilan adalah
suatu masa yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di masa yang akan mendatang. Pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan bayi yang
lahir dipengaruhi oleh kondisi janin di dalam kandungan. Bayi yang lahir dengan
keadaan berat badan yang normal merupakan suatu syarat yang penting untuk
menentukan kemampuan bayi dalam menyesuaikan lingkungan hidup yang baru.
Sehingga bayi yang lahir tersebut dapat mengalami masa pertumbuhan yang
berlangsung secara normal. Status gizi ibu hamil yang rendah akan memberikan
dampak yang tidak baik bagi ibu dan bayi yang lahir. Misalnya: bayi yang lahir
akan memiliki berat badan yang rendah atau kurang dari standar normal berat
badan bayi. Bayi lahir yang mempunyai berat badan rendah akan dapat memicu
peluang meninggal 10-20 kali lebih besar dari bayi yang lahir dengan berat
badan normal. Status gizi ibu hamil adalah faktor penentu yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin selama di dalam kandungan.
Status gizi ibu
hamil dapat diukur dari pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan yang
berhubungan erat dengan tingkat konsumsi makanan ibu hamil. Status gizi ibu
hamil dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu umur ibu hamil yang terlalu muda
(<20 tahun) atau umur ibu hamil yang terlalu tua (>35 tahun). Umur
seorang ibu berhubungan dengan perkembangan alat reproduksi dan mental ibu
hamil yang dapat mempengaruhi pertambahan berat badan ibu selama kehamilan. Kehamilan
yang terlalu sering akan menyebabkan kesehatan ibu hamil menurun. Misalnya:
seorang ibu sudah mempunyai tiga orang anak dan akan terjadi kehamilan kembali
untuk anak ke-empat. Selain itu jarak kehamilan yang terlalu pendek juga akan
mempengaruhi daya tahan dan gizi pada ibu.
Asupan makanan
ibu hamil berbeda dengan asupan makanan ibu sebelum masa kehamilan. Untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG)
diperlukan tambahan 300 Kkal / hari selama kehamilan. Misalnya dengan
penambahan konsumsi makanan berprotein sebanyak 20 gr/hari, lemak 10 gr/hari
dan karbohidrat sebanyak 40 gr/hari selama kehamilan. Pertumbuhan dan
perkembangan janin pada ibu hamil sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu
selama hamil. Jika status gizi ibu selama hamil berada pada kondisi yang
normal, maka kondisi kesehatan ibu dan bayi sehat. Namun, jika status gizi ibu
selama hamil berada dalam kondisi yang tidak normal atau kurang akan menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu
dan bayi. Jika hal tersebut kondisi ibu yang sedang hamil akan terkena anemia
dan dapat juga menyebabkan kematian pada bayi yang dikandung.
Ibu hamil sangat membutuhkan zat gizi
yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan yang tidak hamil. Jika makanan
ibu hamil sehari-hari tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan, akan
menyebabkan anak yang dikandung mengambil persediaan makanan yang ada di dalam
tubuh ibu. Misalnya seperti zat besi, vitamin C, dan vitamin B. Asupan makanan
ibu hamil yang tidak seimbang atau tidak mencukupi akan menyebabkan ibu yang
sedang mengandung memiliki badan yang kurus dan menderita anemia. Anemia yang
dialami saat masa kehamilan yaitu kondisi ibu yang hanya memiliki kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr % pada saat trimester 1 dan 3 atau dapat juga
kurang dari 10,5 gr % pada trimester 2. Jika anemia tersebut diabaikan oleh ibu
yang sedang hamil akan membuat ibu kekurangan darah yang sangat banyak dan
dapat menyebabkan kematian pada ibu yang melahirkan. Akibat lain jika ibu yang
sedang hamil tidak memperhatikan zat gizi pada makanan yaitu akan menyebabkan
anak mengalami kekurangan gizi secara permanen. Seperti anak memiliki tubuh
yang pendek dari anak-anak seusianya, memiliki tubuh yang sangat kurus, dan
memiliki gizi yang kurang.
Faktor yang dapat menyebabkan resiko ibu
hamil kekurangan gizi yaitu:
1. Mengkonsumsi
makanan yang tidak cukup
2. Mengkonsumsi
nutrisi yang kurang
3. Mengkonsumsi
minuman beralkohol
4. Hamil
pada usia yang dini
5. Hamil
pada usia lebih dari 35 tahun
6. Mempunyai
penyakit yang kronis seperti: diabetes dan hipertensi
7. Makanan
yang tidak sehat
8. Melahirkan
anak kembar
Ibu hamil memerlukan kecukupan kebutuhan
nutrisi pada makanan yang seimbang atau pola makan seimbang yang terdiri dari
berbagai asupan makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang untuk memenuhi
kebutuhan gizi ibu hamil. Asupan makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan
zat gizi yang masuk dalam tubuh tidak seimbang dan dapat menyebabkan terjadinya
kekurangan nutrisi atau mengakibatkan kelebihan zat gizi tertentu. Asupan
makanan berlebih yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan menyebabkan berat badan
ibu yang sedang mengandung memiliki kelebihan berat badan, hal tersebut dapat
dikatakan bahwa berat badan bayi yang dikandung oleh ibu tersebut memiliki
berat yang berlebih sehingga dapat menyebabkan permasalahan pada saat
melahirkan (resiko komplikasi saat persalinan). Jika ibu hamil memiliki
penambahan berat badan yang sangat sedikit akan membuat bayi yang lahir
memiliki berat badan yang rendah atau dibawah normal.
Berat badan yang rendah pada bayi lahir
disebabkan karena ibu saat mengandung bayi tersebut kurang mengkonsumsi susu,
buah-buahan, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung asam folat (seperti:
kol, kentang, dan kacang-kacangan). Selain itu asupan makanan dan minuman yang
menyebabkan berat badan bayi yang lahir dibawah batas normal disebabkan karena
ibu hamil mengalami kekurangan dan kelebihan konsumsi makanan yang berprotein (seperti
telur, susu, daging ayam dan daging sapi) serta ibu hamil kelebihan mengkonsumsi
kafein lebih dari 2 cangkir dalam sehari.
Tips
Untuk Menyeimbangkan Gizi Pada Ibu Hamil:
- Perlu Mengkonsumsi Makanan yang Beranekaragam
Tujuan mengkonsumsi makanan yang beragam
untuk ibu hamil yaitu untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin dan
mineral. Makanan yang memenuhi energi, protein, vitamin dan mineral berfungsi
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dan berfungsi juga untuk membuat cadangan
nutrisi pada masa menyusui.
Makanan
ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan protein yaitu:
- · Ikan
- · Susu
- · Telur
Makanan
ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zat besi yaitu:
- · Ikan
- · Hati ayam
- · Daging merah
- · Bayam
- · Tempe
- Kacang merah
Makanan ibu hamil untuk
memenuhi kebutuhan asam folat yaitu:
- · Bayam
- · Kacang-kacangan
- · Brokoli
- · Pisang
- · Pepaya
- · Kentang
Makanan
ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan kalsium yaitu:
- · Sayuran hijau
- · Kacang-kacangan (Misal: kacang kedelai)
- · Ikan teri
- · Susu
- · Yogurt
- · Keju
Makanan
ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan yodium yaitu:
- · Ikan
- · Udang
- · Kerang
- · Rumput laut
- · Kentang
- · Keju
- · Lobster
Makanan
ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zink yaitu:
- · Seafood
- · Daging merah
- · Bayam
- · Kacang-kacangan
Pesan Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil
Dapat Dilihat Pada Tumpeng Gizi Seimbang:
Sumber:
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
KIA, Jakarta, hal. 24-26.
2.Kurangi
Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Kadar Garam Tinggi
Ibu hamil sangat dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi, karena konsumsi
makanan dengan kadar garam yang tinggi akan menyebabkan ibu hamil mengalami
hipertensi. Ibu hamil yang mengalami hipertensi akan menyebabkan resiko kematian
pada janin atau bayi dan janin tidak dapat mengalami pertumbuhan. Hal tersebut
yang menyebabkan pentingnya ibu hamil harus membatasi konsumsi makanan dengan
kadar garam yang tinggi.
Sumber: http://www.agrofarm.co.id/wp-content/uploads/2017/08/garam.jpg
3.
Mengkonsumsi
Air Putih yang Lebih Banyak
Konsumsi air putih pada ibu hamil lebih
banyak dari ibu yang sedang tidak hamil. Air putih bertujuan untuk menjaga
kesehatan janin, sirkulasi air pada janin, dapat meningkatkan volume darah pada
ibu hamil dan janin atau bayi, penyusun sel, dan mengatur suhu tubuh. Ibu hamil
memerlukan air minum sebanyak 2-3 liter dalam satu hari.
Sumber: http://i.imgur.com/tyGad.jpg
4.Kurangi
Mengkonsumsi Kopi
Kopi merupakan sumber utama kafein.
Konsumsi kafein yang terlalu banyak akan berdampak pada peningkatan frekuensi
buang air kecil yang dapat memicu dehidrasi, hipertensi (tekanan darah
meningkat), dan detak jantung menjadi lebih cepat. Kopi yang dikonsumsi dalam
jumlah yang berlebih pada ibu hamil akan menyebabkan terganggunya penyerapan
zat besi oleh tubuh, serta dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Rekomendasi ibu hamil untuk mengkonsumsi kafein dalam ambang batas aman yaitu
sebanyak 150-250 mg/hari atau 2 cangkir kopi dalam satu hari. Kopi tidak
mempunyai kandungan gizi yang baik bagi ibu hamil, sehingga lebih disarankan
jika ibu hamil tidak sama sekali mengkonsumsi kopi untuk menjaga kesehatan ibu
dan janin.
Sumber:http://2.bp.blogspot.com/wJkaRBPSWSc/UMhKsMJrsOI/AAAAAAAABCA/FV0tsfcDS-I/s1600/Panas.jpg
GIZI SEIMBANG BANGSA SEHAT DAN BERPRESTASI
DAFTAR
PUSTAKA:
Angrainy,
R. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil dalam Pencegahan Anemia
Di Puskesmas Rumbai. Jurnal Endurance: Vol 2 No 1.
Hardinsyah.,
Yongky., Gulardi., & Marhamah. (2009). Status Gizi Awal Kehamilan dan
Pertambahan Berat Badan Ibu hamil Kaitannya dengan BBLR. Jurnal Gizi dan
Pangan: Vol 4, No 1 pp: 8-12.
Harti,
L. B., I. Kusumastuty., & I. Hariadi. (2016). Hubungan Status Gizi dan Pola
Makan terhadap Penambahan Berat Badan Ibu Hamil. Indonesian Journal of Human
Nutrition,. Juni 2016, Vol.3 No.1 Suplemen : 54 – 62.
Hasanah,
D. N., Febrianti., & Minsarnawati. (2013). Kebiasaan Makan Menjadi Salah
Satu Penyebab Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan
Rsi&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan. Vol 3 No 3, pp:91-104.
Kemenkes
RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA,
Jakarta, hal. 24-26.
Meihartati,
T., L. Widia., D.A. Lestari. (2017). Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil
Dengan Kejadian Anemia. Jurnal Darul Azhar: Vol 3, No 1.
Prabandari,
Y., D. Hanim., R. Cilmiaty. A.R., & D. Indarto. (2016). Hubungan Kurang
Energi Kronik Dan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan
Di Kabupaten Boyolali. Vol 39, No 1 pp: 1-8.